In

Good Bye, The Last Crutch!

Alhamdulillah, setelah dua bulan berlalu, aku masih diberikan kesempatan untuk menulis blog ini kembali.

banyak hal yang telah dilalui selama dua bulan terakhir ini, mulai dari bertambahnya usia menjadi kepala 2, berkurangnya penggunaan crutch dari dua menjadi satu, berakhir indahnya semester 7, dikunjungi keluarga besar, hingga diperbolehkannya aku melepaskan the last crutch!
semua anugrah di atas tentu punya cerita indah masing-masing, namun yang ingin aku share malam ini adalah nikmat yang terakhir, the last crutch. why? because banyak sekali orang yang belum pernah diberikan kesempatan untuk menggunakannya :')

sebelumnyaa aku sama seperti kebanyakan orang, belum pernah menggunakan alat ajaib itu, tapi Alhamdulillah, Allah Yang Maha Agung memberikan kesempatan itu. 6 bulan yang lalu, aku mengalami kecelakaan yang membuat patahnya paha kiriku. seminggu pasca operasi, aku diperkenankan dokter untuk pulang, dan memboyong dua 'teman' baru, sepasang crutch. tentu saja janggal ketika harus menggunakannya pertama kali, tetapi dengan bantuan Allah melalui seorang fisioterapis aku mulai bisa menggunakannya.
awal-awal aku merasa minder, merasa paling tidak beruntung, aku lebih senang diam di kamar daripada harus berjalan. akupun ogah-ogahan ketika harus datang ke RS untuk check up. Aku malas berhadapan dengan banyaknya pasang  mata yang melihat iba ke arahku.

Allah memang Maha Penyayang, ketika aku bersedih dengan keadaanku jika dibandingkan dengan orang yang berjalan dengan normalnya, aku melihat seorang ibu paruh baya berjalan dengan menggunakan dua tongkat, dan penyangga tulang yang digunakan hingga di luar kakinya dan luka jahitan diwajah dan tangannya. aku bandingkan dengan keadaanku, tentu saja lebih beruntung aku, karna aku hanya memiliki luka pasca operasi pemasangan plat. saat itu aku mendapat pelajaran, bagaimanapun keadaan yang kita hadapi saat ini, kita harus tetap bersyukur, karna masih banyak orang yang memiliki keadaan jauh lebih buruk daripada kita.

sejak saat itu, aku merasa semakin banyak hal yang harus disyukuri. dulu, aku tidak pernah bersyukur ketika kaki ini dengan mudah melangkah, sejak menggunakan crutch, aku bersyukur.

aku tidak pernah merasakan perjuangan yang berarti dalam menuntut ilmu, sejak menggunakan crutch, aku merasakan perjuangan. apalagi saat satu bulan lamanya lift di kampus tidak beroperasi, padahal ruang kuliahku dilantai empat. aku bersyukur.

aku tidak pernah menyangka memiliki sahabat-sahabat yang luar biasa, sejak menggunakan crutch, aku sadar, bahwa aku memilikinya, karna disaat kesusahanku mereka tetap setia menemani. aku bersyukur.

hubunganku dengan keluarga, baik inti maupun besar terasa baik-baik saja. sejak menggunakan crutch, hubungan kami jauh lebih baik, keluargaku terus mendukung dan berdoa agar aku lekas sembuh. aku bersyukur.

aku yang sejak kecil (Alhamdulillah) tidak pernah mengalami kesusahan yang berarti, sejak menggunakan crutch, aku sadar bahwa setiap kehidupan akan ada bagian yang tidak menyenangkan, dan aku telah mengalaminya. aku bersyukur.

daannnn banyak sekali yang patut disyukuri dari hal-hal yang dulu tidak pernah aku syukuri dan dengan kebaikan Allah melalui crutch ini, aku bisa beryukur.
Sekarang, setelah menunggu 6 bulan lamanya, akhirnya aku diperbolehkan dokter melepas the last crutch dan berjalan dengan kakiku sendiri. semoga Allah SWT tetap memberikan kekuatan dan mengembalikan fungsi kaki kiriku seperti sediakala.
Amin.



aku and the last crutch


Read More

Share Tweet Pin It +1

1 Comments