In

Kalo rezeki, ngga kemana.


Kalo rezeki ngga lari kemana. Itu kalimat penenang yang pas diberikan kepadaku kamis lalu. Allah yang Maha Pemurah, Pengasih, dan Penyayang  dengan kuasaNya mengembalikan apa yang menjadi hakku.

Kamis, pukul 3 sore.
Aku yang saat itu sedang duduk di perpustakaan kampus mendapatkan panggilan dari seseorang yang namanya tidak terdaftar di layar smartphoneku.
“Halo”
Terdengar suara tidak jelas seorang wanita yang dipengaruhi oleh buruknya sinyal dilanjutkan dengan nada sambung khas perkantoran. Aku mengernyitkan dahi.
“halo, selamat sore benar ini dengan mba Nadya?”
“sore, iya pak saya sendiri”
“mba, kemaren ketinggalan dompet ya?”
Mataku langsung berbinar “iya pak, benar! Tapi itu bukan tertinggal pak, itu dicuri orang”
“oh, dicuri orang, bisa tolong sebutkan ciri-cirinya dompet dan isinya?”
“dompet hitam dengan merk **** , isinya ada bla bla bla” aku sebutkan satu per satu isi yang bisa kuingat.
“jadi begini mba, dompet ini kami temukan di toilet lantai 2 mall ini”
“oalah, trus gimana pak? Bisa saya ambil hari ini?”
“tentu mba, kalo mba-nya ngga sibuk, ambil saja hari ini, dibagian pelayanan masyarakat security ya, mba”
“iya pak, terima kasih, saya akan ambil sore ini”

Kira-kira begitulah percakapan yang menggembirakan sore itu. aku yang sebelumnya kehilangan dompet, tidak henti-hentinya mengucap syukur karna benda itu telah kembali. aku sungguh tidak menyangka kembalinya dompet beserta surat-suratnya sangat cepat, hanya berselang sehari. ah, Allah memang Maha Penyayang, batinku.
Setelah mendapat kabar, pukul 4 sore aku meluncur ke tempat yang bapak satpam tadi sebutkan. Sampai di tempat tersebut, aku diberikan kedua dompetku, lalu aku cek, alhamdulillah semua suratnya lengkap, hanya 2 lembar duaribuan yang disisakan pelaku. alright, no problem, mungkin dia memang tidak membutuhkan uang ini. aku tersenyum dan mengucapkan terimakasih kepada bapak satpam, lalu pergi.

Dari kejadian yang aku alami itu, aku menjadi sangat yakin bahwa Allah Maha Adil, Ia akan memberikan apa yang menjadi hak kita, dan mengambil apa yang bukan. Mungkin sejumlah uang yang berada di dalam dompetku saat itu memang bukan hakku, sehingga diambillah oleh Allah melalui si pelaku, dan mengembalikan surat-surat penting di dalamnya melalui Bapak security. Fair. Dan pahitnya kehilangan dihari rabu, diganti dengan manisnya pengembalian dihari kamis. Seperti firmanNya, setelah kesulitan ada kemudahan. Maha Benar Allah dengan segala firmanNya. 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Waspadalah-waspadalah!

Kemarin mungkin hari peringatan buat aku dari Tuhan, karna kalo ngga ada kejadian seperti itu, mungkin aku   tetap akan percaya bahwa semakin elit sebuah tempat akan berbanding terbalik dengan tingkat kriminalitas dan hal tersebut akan membuatku menurunkan tingkat kewaspadaanku.

Kejadian peringatan Tuhan ini terjadi ketika aku sedang berada di sebuah mall elit di kawasan Jakarta Selatan. Setelah membeli beberapa barang yang diniatkan, aku dan temanku memutuskan untuk menunaikan shalat terlebih dahulu, sebelum menyambung kegiatan selanjutnya. Lalu kami menuju musholla yang ada di mall tersebut, musholla nyaman yang dikhususkan untuk pengunjung. aku yang ntah kenapa hari itu merasa bahwa, tas dan barang berharga di dalamnya tidak perlu untuk diperhatikan, memutuskan untuk meletakkan tas di dalam area shalat selama aku berwudhu. Setelah itu, aku masih tetap ragu untuk memindahkan tas agar berada di depanku, padahal biasanya aku selalu meletakkan tas di depan atau di samping. Pada akhirnya, aku tetap membiarkan tas berada dibelakang, dengan asumsi bahwa di mall se-elit ini apalagi di dalam musholla, siapa yang hendak mencuri?

Ternyata dugaanku salah! setelah shalat, aku terkejut melihat tas dalam keadaan terbuka, padahal aku sangat yakin bahwa tas aku tutup sebelumnya. aku langsung memeriksa kebagian kecil tas sambil berdoa semoga masih tetap ada, dan ternyata, hilang, dua dompet di dalam tas, hilang kedua-duanya! aku terdiam, melihat sekeliling sambil berbicara dalam hati bahkan di tempat seperti ini pun aku tidak bisa meninggalkan barang-barang berharga. aku keluar dengan perasaan hampa, lalu melapor kejadian tersebut kepada security setempat.

Pengalaman hari itu sangat berharga. pertama aku jadi ingat pesan bang napi, kejahatan bisa terjadi dimana-mana. tidak perduli ditempat sekumuh atau se-elit apapun, yang jelas bisa terjadi dimanapun dan kapanpun, waspadalah-waspadalah!. kedua, ingat peribahasa "rambut sama hitam, hati siapa yg tahu?". ketiga, yang paling harus disadari, mungkin selama ini aku masih lupa untuk berbagi dengan yang kurang beruntung. masih menganggap bahwa yang aku dapatkan adalah pure milikku, padahal seharusnya tetap menyisihkan untuk mereka selain yang wajib dikeluarkan. 

Sejatinya materi yang kita miliki hanya titipan,  yang Maha Memiliki berhak untuk mengambil kapanpun, dimanapun, bagaimanapun. innalillahi wa inna ilaillahi rojiun. Dan mudah-mudahan karena Tuhan masih sayang padaku, akhirnya Ia memberikan shock terapi seperti ini, agar aku tetap berada di 'jalur' yang benar.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments