Apaaaa? ada mafiaaa? Seriuss? dimana? apaaaaa di Bintaro sektor 9? aaaaaaa menyeramkannnnnnn.
Eitsss, tunggu dulu...
Kali ini bukan mafia seperti yang sering kita tonton di tv. Bukan mafia yang sering berkelahi, mafia narkoba, atau mafia prostitusi. Yang ini adalah mafia nasi goreng! hehe.
Nasi Goreng Mafia merupakan salah satu restoran yang ada di Bintaro 9 Walk. Kalo kamu tinggal di Bintaro dan sekitarnya, pasti udah ngga asing lagi deh sama foodcourt yang satu ini. Untuk kamu yang belum tau apa itu Bintaro 9 Walk, saya kasih info sedikit yaaa. Bintaro 9 Walk (red. Bintaro Nine Walk) merupakan foodcourt yang ada di Bintaro sektor 9. Tempat makan yang seru dan menyajikan berbagai macam jenis kuliner ini tidak didirikan di dalam gedung bertingkat melainkan di area pertokoan sehingga memberikan kesan yang menyenangkan untuk menghabiskan malam, hehe. Lanjut topik utama ya, beberapa minggu yang lalu, saya dan partner malam minggu memutuskan untuk mencoba nasi goreng di Nasi Goreng Mafia, kenapa? karena kami belum pernah mencoba dan kami tergiur dengan tagline nasi goreng rempahnya.
Ketika sampai, kami langsung disambut oleh pelayan untuk dipersilahkan duduk dan memilih menu. Ada dua jenis menu yang disajikan disini, nasi goreng dan mie goreng. Masing-masing memiliki enam level pedas dari 0-5, yaitu menenangkan, menggoda, menyesakkan, merisaukan, menyesal, dan mematikan. Karena bingung memilih yang mana, kami menerima saran dari pramusaji untuk mencoba menu bestseller mereka yaitu nasi goreng Gengster level menyesakkan dengan extra topping telur dan mie goreng God Father level menggoda dengan extra topping Lenggang Kikil. Awalnya, saya ingin mencoba level tertinggi tetapi pramusaji mengatakan bahwa level rendahpun nasi goreng mereka dijamin pedas. Kemudian, saya kehilangan keberanian saya. Selain makanan, kami juga memesan es teh tarik dan es cappucino untuk mengatasi rasa pedas yang mungkin muncul saat makan :p.
Setelah menunggu sekitar 15 menit, pesanan kamipun datang, seperti apa penampakannya? seperti di bawah ini :D
|
Nasi goreng Gengster |
Begitu datang yaaa, aroma rempah-rempah yang khas, warna nasi goreng ini ngga sehitam nasi goreng pada umumnya (kebetulan saya ngga terlau suka nasi goreng dengan kecap), irisan cabe, sereh, suiran ayam, dan telor ceplok yang tampak langsung bikin perut tambah keroncongan. Saya ngga menyesal mengikuti anjuran pramusaji untuk tidak memilih level atas, karna bagi saya yang penyuka pedas, nasi goreng level ini pun sudah bisa bikin ingusan. Rasa rempahnya berasa banget, terutama sereh dan lada. Sayangnya menurut saya nasi goreng ini kurang sedikit garam, jadi kurang greget deh padahal rempah-rempahnya udah pas.
|
Mie goreng God Father |
Dari penampakan udah kelihatan ya kalo mie yang dipake itu mie telor. Kali ini, kecap lebih terasa dibandingkan dengan nasi goreng. Rempah-rempahnya juga berasa banget. Terutama sereh yang aroma dan rasanya mendominasi Garam yang ditambahkan juga pas, jadinya lebih greget dibandingkan dengan nasi goreng. Toppingnya berupa kikil yang dimasukkan ke dalam telur dadar. Udah kebayang dong enaknya. Hehe
Dari dua makanan di atas, saya beri nilai 4,6 dari 5. Pokoknya maknyuss. Sedangkan teh tarik yang saya pesan nilainya 2,5 dari 5. Kenapa? Karena rasanya seperti teh tarik sachet yang kebanyakan air. Tawar. Padahal makanannya udah enak. Menurut saya akan lebih nendang kalo teh tariknya juga dibikin sendiri, bukan sachetan dan dikasih serbuk cinnamon. Segernya pasti mutlak deh.
|
Teh tarik |
Kesimpulan
Tempat : 4 of 5
Pelayanan : 4,3 of 5
Rasa makanan : 4,6 of 5
Rasa minuman : 2,5 of 5
Jadi, sekarang udah tau dong yaa kalo malam-malam laper dan pengen nasi goreng harus pergi kemanaaa? :D
Ada saran, kritik, dan pertanyaan? Sila komen di box bawah yaaa
~zahraynynadya~
Read More